BERLANGGANAN
Dapatkan informasi tentang Bentara Budaya langsung ke surelmu. Daftarkan dirimu sekarang!

Kembali ke Video

Memang ada banyak perupa yang selain mengolah garis dan warna, ternyata diam-diam menuliskan rasa serta pikirannya lewat larik-larik sajak. Begitu pula dengan Sani. Bagaimana pertemuan Nyoman Sani dengan puisi? Sani mengakui proses menulis puisi muncul dari kebiasaannya mengamati hal-hal kecil di luar dirinya. Awalnya bukan untuk kepentingan puisi, tapi seakan hanya demi mencatat saja. Lain dari itu, Sani juga senang membaca kolom puisi di Bali Post, sebuah media lokal yang kala itu rajin memuat karya penyair di bawah kurasi Umbu Landu Paranggi. Kata dan rupa saling terjalin begitu lembut dari goresan tangan Nyoman Sani. Keindahan menjelma secara apa adanya, seiring perjalanan batin sang seniman dalam memaknai segala hal di sekitarnya. Inilah refleksi Nyoman Sani yang dituturkan dalam Podcast Bentara Budaya.