PAMERAN SAMPUL NOVEL JAWA MODERN
“NYAMBUNG KATRESNAN”
Pembukaan Pameran: Selasa, 21 Mei 2024, Pukul 19.00 WIB
Dimeriahkan oleh Pembacaan Cerita Cekak oleh Ficky Tri Sanjaya, Bossanova Jazz Mben Senen
Pameran Berlangsung: 22 - 28 Mei 2024, Pukul 10.00 - 21.00 WIB
Tempat: Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto No.2, Kotabaru Yogyakarta
Sastra Jawa ejaan lama jarang mendapat perhatian lembaga seni, Bentara Budaya mencoba mengali kembali keberadaannya. Menurut Dr Subalidinata sekitar 300 judul novel dalam bahasa Jawa dan ratusan Cerita Cekak serta Cerita Bersambung yang dimuat di Majalah- majalah seperti Penjebar Semangat, Jayabaya, Mekar Sari, Djaka Lodang, dan lain- lainnya. Itu semua ditulis oleh para pengarang dalam tahun 1950 sampai tahun 1972 dimana masih digunakannya ejaan Suwandi. Dalam pameran ini kami membatasi novel yang terbit sampai tahun 1972 agar tidak terlalu melebar, sampai diberlakukannya Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Dalam pameran ini kami lebih fokus kepada seni cover buku Sastra Jawa, tidak kurang ada 89 cover buku sastra Jawa ini yang kami pamerkan. Ada nama - nama ilustrator terkenal antara lain Kwik Ing Hoo, Jono S Wijono, Kentardjo, Wid NS serta puluhan ilustrator lainnya yang membuat ilustrasi cover buku Sastra Jawa ini, sepintas tone warna pada cover-cover novel ini senada, yaitu cenderung kuning kemerahan, dan itu menjadi ciri khas era itu. Hal tersebut bisa jadi karena teknik percetakan saat itu yang masih kuno, sehingga hasilnya senada.
NJAMBUNG KATRESNAN Judul pameran ini kami ambil dari judul buku novel Jawa mayoritas berbicara soal Katresnan atau asmara, ada berbagai versi tentang asmara ini , mulai cinta segitiga, kawin muda, patah hati, dan berbagai model percintaan, Memang ada tema perjuangan, kepahlawanan, magis dan lainnya namun hanya sedikit. Bentuk dan ukuran buku novel Jawa ini rata-rata seukuran buku saku, namun tipis saja. Dahulu pada waktu booming banyak dijajakan di terminal bus dan pasar-pasar, bisa juga kita dapati dipersewaan buku bacaan. Sungguh disayangkan buku-buku semacam ini tidak dikoleksi oleh perpustakaan-perpustakaan baik negeri maupun swasta, karena dianggap remeh dan cenderung mesum ataupun porno, padahal itulah realita saat itu. Ide pameran ini kami peroleh dari buku terbitan Javanologi yang memuat tulisan Dr Subalidinata yang meneliti tentang Sastra Jawa Modern ,kemudian kami kembangkan dengan menambah data- data dari teman pecinta sastra Jawa antara lain Ibnuwibi alias Benoe Oemboel dari Yogya dan Ari Headbang dari Solo. Selain itu akan kami pamerkan juga buku asli novel tersebut dan puluhan majalah berbahasa Jawa yang memuat tentang cerita pendek dan bersambung serta buku- buku Sastra Jawa lainnya. Ternyata untuk mendapatkan buku-buku novel sastra Jawa ini bukan main susahnya, maklum sudah 50 tahun yang lalu terbitnya, kalaupun ada kondisinya sudah tidak utuh lagi, untuk itu kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada dua kolektor buku Sastra Jawa yang ikut berpartisipasi dalam pameran ini. Semoga pameran ini dapat menambah wawasan kita tentang Sastra Jawa.
Hermanu
Kurator Bentara Budaya